INFO PON - Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 Jawa Barat menuai pujian dari sejumlah kontingen PON atas keberhasilan mereka memberikan pelayanan yang baik kepada peserta.
Ketua Harian KONI Sumatera Utara, yang juga Ketua Kontingen PON Sumatera Utara, John Ismadi Lubis, memberikan penghargaan atas penyambutan tuan rumah, Jawa Barat. Menurut dia, sambutan kepada para peserta kali ini lebih baik dibanding pada saat PON sebelumnya di Riau.
“Persiapan Jawa Barat pasti matang untuk menggelar PON, dan hal tersebut pasti berbarengan dengan prestasi yang akan diraih atletnya,” kata John saat tiba di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis, 15 September 2016.
Penyambutan kontingen, menurut John, amat rapi dan teratur, di mana setiap provinsi disambut oleh liaison officer (LO) atau penghubung masing-masing, sehingga memudahkan pengantaran menuju penginapan. “Pokoknya rapi-lah,” ucapnya, memuji.
Pujian pun datang dari Lampung. Indra, seorang perwakilan kontingen Provinsi Lampung, mengatakan, teknis penjemputan, akses jalan yang disediakan, sampai pengadaan penginapan untuk masing-masing kontingen lebih baik daripada penyelenggaraan PON sebelumnya. Terkait venue pun tak lepas dari perhatiannya.
Baca Juga:
“Kami yakin tidak mungkin sempurna karena manusia pasti ada kekurangannya. Apalagi venue dibuat manusia, tapi kami mengapresiasi kesiapan Jawa Barat. Sejauh ini sudah bagus,” ujar Indra.
PB PON XIX/2016 memang bertekad menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Indonesia ini. Demi mewujudkan hal itu, sekitar 1.250 orang LO dikerahkan untuk menjadi penghubung peserta ajang yang berlangsung hingga 29 September 2016 ini. Untuk menjaga keamanan, sekitar 13 ribu petugas keamanan pun diturunkan selama pelaksanaan event tersebut.
“Kami mengerahkan personel keamanan yang jumlahnya luar biasa, yakni 13 ribu, melibatkan Polri, Angkatan Darat, ormas, dan Satpol PP,” kata Sekretaris Umum PB PON Yudha Saputra.
Tak hanya soal komunikasi dan keamanan, tapi ribuan paramedis pun dikerahkan untuk mengawal kesehatan para atlet, ofisial, dan panitia pelaksana, bahkan para suporter. Selain itu, sekitar 2.000 orang diterjunkan untuk membantu kelancaran pelaksanaan PON.
“Kami ingin jadi penyelenggara PON terbaik, dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin ke semua kontingen. Kami ingin semua orang yang datang dapat memiliki kesan bagus terhadap Jawa Barat, agar di waktu mendatang mereka ingin kembali lagi, dan ini berdampak positif pada sektor pariwisata," kata Yudha.
Ini adalah kali kedua Jawa Barat menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON. Terakhir, pada 1961 atau PON ke-5, Jawa Barat menjadi juara umum yang ketiga kalinya. (*)