TEMPO.CO, Jakarta - Jalan menuju pertarungan unifikasi gelar juara tinju dunia kelas berat antara Anthony Joshua dan Deontay Wilder masih terjal dan belum mulus. Namun negosiasi ke arah itu kabarnya akan dilakukan pekan ini.
Kemenangan Joshua atas Joseph Parker di Cardiff, Wales, pada akhir pekan lalu, bukanlah jaminan urusan melawan Wilder akan mulus. Seusai pertarungan melawan Parker yang berakhir dengan kemenangan angka mutlak 12 ronde, Joshua langsung melontarkan tantangan untuk Wilder.
"Wilder, ayo sayang, mari bertarung," kata Joshua, yang setelah mengalahkan Parker, menguasai empat gelar tinju, yakni WBA, IBF, IBO, dan WBO.
Baca: Tinju Dunia: Kalahkan Parker, Joshua Langsung Tantang Wilder
"Saya tidak suka sensasi. Mari selesaikan urusannya. Mari kita lihat ke masa depan, saya siap kapan pun dan di mana pun," kata Joshua melanjutkan.
Masalahnya sekarang, Joshua ingin agar laga digelar di Inggris. Alasan Joshua jelas, bahwa dia sudah sangat populer di Inggris. Di samping itu, promotor Eddie Hearn yang mempromosikan Joshua berani menjamin Wilder akan mendapatkan bayaran terbesar sepanjang kariernya.
Di sudut lain promotor Wilder, LouDiBella, lebih menginginkan pertarungan Wilder dan Joshua digelar di Amerika Serikat. Tarik-ulur tempat pertarungan baru satu masalah yang harus diselesaikan jika laga Joshua vs Wilder ingin segera digelar.
Baca: Tinju Dunia: Wilder Menanti Pemenang Joshua Kontra Parker
Tentunya masih banyak tawar-menawar lain yang harus disepakati, seperti soal bayaran, pembagian keuntungan penjualan cendera mata, keuntungan penjualan hak siar, iklan, dan banyak lagi.
"Negosiasi soal rencana pertarungan tersebut akan dimulai pekan ini. Anthony Joshua sangat menginginkan pertarungan itu, dan saya pikir laga itu bisa dipentaskan tahun ini," ujar Hearn lagi.
Laga tinju dunia unifikasi gelar kelas berat antara Joshua dan Wilder, sang juara WBC, memang berpotensi lebih seru dan sensasional ketimbang Joshua vs Parker. Namun para pecandu tinju masih harus bersabar menunggu kedua pihak memuluskan jalan.
BBC | THE GUARDIAN | DON