TEMPO.CO, Jakarta - Gennady Golovkin mendapatkan bayaran $US 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar saat menghadapi Vanes Martirosyan dalam laga tinju dunia di Carson, California, Sabtu 5 Mei lalu. Seandainya saat itu yang menjadi lawan adalah Saul Canelo Alvarez, Golovkin bisa mendapatkan setidaknya 20 kali lipat lebih besar.
Perkiraan penerimaan Golovkin didasarkan dari bayarannya di laga pertama melawan Alvarez pada 16 September 2017. Saat itu dia dibayar $US 15 juta, atau sekitar Rp 210,2 miliar. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat jika penjualan siaran televisi bayar per tayang mencapai 1,5 juta saluran.
Baca: Tinju Dunia: Golovkin Sarankan Alvarez Rutin Lakukan Tes Doping
Sayang laga tersebut batal, sehingga Golovkin harus mau menerima jauh lebih sedikit dalam laga melawan Martirosyan, lawan yang muncul kurang dari tiga pekan sebelum hari pertandingan.
"Masih banyak petinju bagus di luar sana yang bisa menjadi lawan, meskipun secara finansial tidak terlalu menguntungkan," kata Golovkin soal peluangnya jika akhir benar-benar tak jadi melakukan rematch kontra Canelo Alvarez, Jumat 4 Mei.
Laga rematch Golovkin vs Canelo Alvarez yang dijadwalkan 5 Mei dibatalkan lantaran petinju Meksiko tersebut tersandung kasus doping. Kasus tersebut menimpa Alvarez hanya 2,5 bulan sebelum pertarungan digelar.
Baca: 2 Tinju Dunia Pekan Ini: Lomachenko Vs Linares, Ali Vs Munguia
Tak hanya laga dibatalkan, Canelo Alvarez juga dikenai sanksi selama 6 bulan dilarang naik ring. Dia tak hanya sekali gagal tes doping, namun dua kali. Sesuai hasil tes, dalam tubuh Alvarez.
Promotor Alvarez, Golden Boy Promotions, masih bersikukuh bahwa laga ulang tinju dunia Gennady Golovkin vs Saul Canelo Alvarez akan jadi digelar pada September 2018. Benarkah?
THE TELEGRAPH | CBS | DON