TEMPO.CO, Jakarta - John Fury, ayah Tyson Fury, mengkritik Deontay Wilder yang seolah belum bisa menerima kekalahan dalam perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat WBC pada Februari 2020. Ia mengatakan bahwa Wilder membutuhkan pelajaran atas sifat kekanak-kanakannya seusai kekalahan tersebut.
John, 56 tahun, menyaksikan putranya, Tyson Fury, menghancurkan Bronze Bomber pada Februari tahun lalu. Namun, selama setahun terakhir, ia juga mendengarkan berbagai keluhan dan kambing hitam Wilder atas kekalahannya. Terakhir, petinju Amerika Serikat itu berusaha mengejar pertarungan trilogi dengan The Gipsy King.
"Apa yang harus Anda lakukan Deontay Wilder sebagai orang dewasa. Mulutnya sangat kasar, semua orang di tinju menertawakannya. Semua orang di dunia menertawakannya," kata John dikutip dari The Sun, 2 Maret 2021.
Baca juga : Tinju Dunia: Lennox Lewis Buka Peluang Lawan Mike Tyson Lagi, Ini Syaratnya
Ia melanjutkan, "Yang dia inginkan adalah sebuah pukulan di mulut dengan benar. Caranya seperti bayi, terus-menerus mengoceh." Menurut John, Tyson Fury telah menolak tekad Wilder untuk melakukan pertandingan trilogi untuk menentukan pemenangnya.
"Apa yang dia inginkan? Apakah dia ingin mati di sana? Mereka bilang ia ingin mati di atas ring. Yang benar saja bahwa ia ingin mati untuk pertandingan tinju, sungguh alasan yang bodoh, kalau ia sudah punya keluarga."
Di sisi lain, John juga menyayangkan sikap Wilder yang tidak tahu terima kasih setelah memecat pelatihnya Mark Breland. Menurut dia, "Saya yakin ada tempat untuk Mark Breland. Ia juara hebat, pelatih hebat, otak yang hebat, yang menyelamatkan nyawa Wilder. Dia seharusnya tidak melakukannya, dia seharusnya membiarkan Tyson membunuhnya sama sekali."
Pertarungan trilogi Deontay Wilder dan Tyson Fury sulit terjadi. Musababnya, Tyson memilih untuk menghadapi Anthony Joshua pada jadwal tnju dunia Juni mendatang. Promotor Eddie Hearn, Bob Arum dan Frank Warren masih dalam pembicaraan.