Di musim selanjutnya Paul kembali berhasil menembus playoff. Namun itu menjadi playoff terakhir Paul bersama Hornets. Hornets tidak pernah lagi melaju ke babak playoff. Kondisi itu berbarengan dengan cedera yang mengganggu karier Paul.
Posisi Paul di Hornets mulai bermasalah setelah pelatih Byron Scott dipecat. Pemecatan tersebut memicu kemarahan Paul kepada petinggu klub. Ia pun memitna untuk di-trade (dipindahkan) ke tim lain.
Mengetahui kondisi tersebut, banyak tim besar berlomba mendatapkan jasa Chris Paul. Pada 2011, hampir terjadi sebuah trade besar melibatkan Los Angeles Lakers, Houston Rockets, dan Hornets. Namun sebelum trade itu terjadi, komisaris NBA saat itu, David Stern, melarangnya. Alasan dari Stern sendiri adalah mengantisipasi rusaknya peta kekuatan yang ada di NBA masa itu. Karena seperti yang di ketahui, Lakers memiliki Kobe Bryant yang sedang dalam masa terbaiknya.
Akhirnya Paul dilepas ke Los Angeles lainnya, yaitu Los Angeles Clippers. Paul bermain bersama Clippers selama enam musim (2011-2017). Bersama Clippers, ia memainkan aksi basket yang menarik. Orang-orang menyebutnya “Lob City” (melambungkan bola, dan diakhiri dengan dunk). Saat itu permainan Paul didukung dua pemain berbadan besar, Blake Griffin dan Deandre Jordan.
Pengaruh Paul untuk Los Angeles Clippers masa itu sangat besar, ia mampu membawa Clippers melaju ke babak playoff setiap tahunnya. Sebelum kedatangan Paul, Clippers hanyalah sebuah tim yang sering berkutat di papan tengah klasemen NBA wilayah barat.
Di akhir musimnya bersama Clippers (2016/2017) Paul memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya. Ia kemudian bergabung dengan Houston Rockets. Kepindahan Paul menuju Rockets membuat orang berfikir bawah Rockets akan menjadi penantang kuat bagi Golden State Warrior yang memiliki dominasi kuat saat itu.
Namun selama dua musim bermain bersama Rockets, Paul tidak berhasil mendapatkan cincin juaranya. Meskipun ia bermain bersama MVP musim 2017/2018, James Harden.
Setelah gagal juara bersama Rockets, Paul di-trade ke Oklahoma City Thunder antara pertukaran Paul dan Russel Westbrook. Bersama Thunder, Paul bermain bersama pemain-pemain muda seperti Luguentz Dort, dan Shai Gilgeous Alexander.
Meskipun bermain dengan tim tanpa bintang Paul tetap mampu menunjukkan tajinya. Ia tetap mampu membawa timnya melaju ke Playoff musim 2019/2020, dengan rekor 44 kemenangan dan 28 kekalahan. Di babak playoff Thunder harus tersingkir dari Rockets dengan skor 4-3.
Selanjutnya: Jadi Kunci Phoenix Suns