TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Inggris Emma Raducanu mengatakan dia merasa terlahir kembali ketika juara US Open 2021 itu bersiap kembali beraksi di turnamen tenis Auckland Classic pekan depan setelah operasi pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
Petenis berusia 21 tahun itu melewatkan sebagian besar musim 2023 setelah operasi pada kedua pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Ia akan kembali ke Auckland, Selandia Baru, dengan peringkat yang merosot setelah dia keluar dari turnamen sambil menangis karena pergelangan kakinya terkilir pada pertandingan putaran kedua.
"Ya, saya merasa terlahir kembali. Saya merasa segar, saya merasa siap, saya merasa bahagia dan saya merasa bersemangat," kata Raducanu kepada wartawan pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Raducanu kini berada di peringkat 298 dunia, setelah merosot dari peringkat 10 tertinggi dalam kariernya pada Juli 2022. Dia gagal mendapatkan wildcard untuk Australian Open 2024 yang dimulai pada 14 Januari nanti.
Dia harus melewati babak kualifikasi seperti perjalanannya di Flushing Meadows pada 2021, ketika dia menjadi pemain pertama di Era Terbuka yang memenangi Grand Slam setelah lolos dari kualifikasi. Dia mengatakan tidak lagi merasa terbebani oleh ekspektasi setelah kemenangannya di New York.
"Secara keseluruhan, saya merasa positif dan lebih ringan. Saya pikir selama dua tahun setelah US Open saya mungkin merasakan beban lebih berat di pundak saya, tapi sekarang saya merasa benar-benar segar," kata Raducanu.
Raducanu belum pernah melewati putaran kedua Grand Slam sejak kemenangannya di Flushing Meadows dan mendapat banyak kritik, tetapi dia mengatakan dia senang bisa fit dan siap untuk berkompetisi lagi.
“Senang rasanya tidak memiliki tiga gips di tubuh Anda,” kata dia menambahkan. “Jadi hanya bergerak dan mandi, (melakukan) segala sesuatu yang benar-benar Anda hargai, bisa menata rambut Anda sendiri, hal-hal seperti itu. Saya senang bisa kembali bermain,” ujar Raducanu, yang prestasi terbaiknya di Australian Open adalah melaju ke babak kedua pada 2022 dan 2023.
REUTERS
Pilihan editor: Pelatih Red Sparks Kritik Performa Megawati Hangestri Usai Takluk dari Pink Spiders