TEMPO.CO, Jakarta - Belum resmi menjadi calon lawan tinju, Caleb Plant memulai perang urat saraf dengan petinju Canelo Alvarez. Ia menyinggung tiga kekalahan tinju dan kontroversi Canelo dari empat pertarungan melawan Floyd Mayweather Jr, Erislandy Lara dan Gennady Golovkin.
Petinju asal Amerika Serikat itu memiliki satu-satunya gelar yang belum didapat Canelo dalam unifikasi gelar kelas menengah super. Dengan sabuk IBF, Plant masuk radar Canelo sebagai calon lawan barunya untuk membahas pertarungan kelas menengah super yang tak terbantahkan.
Canelo, 30 tahun, baru saja mendapatkan kemenangan telak saat melawan Billy Joe Saunders, 31 tahun, Ahad lalu. Pukulannya berhasil mematahkan rongga mata dan tulang pipi petinju asal Inggris itu. Gelar Caleb pun menjadi incaran Canelo berikutnya.
Alih-alih menanggapi tantangan Canelo, Plant, 28 tahun, malah fokus pada pertarungan masa lalu Canelo saat melawan Mayweather, Lara dan Golovkin. Ketiga pertarungan itu adalah pertarungan yang semuanya berakhir dengan kekalahan atau kontroversi untuk Canelo. “Dia telah bertarung dengan petinju di tingkat Inggris dan Eropa itu keren," kata dia dikutip dari The Sun, Sabtu, 15 Mei 2021.
"Tapi sejauh dia bertarung di level puncak, melawan Floyd, Lara, Triple-G, dia memiliki rekor kekalahan dan sejumlah kontroversi. Jadi, pada akhirnya, dia hanyalah seorang manusia biasa. Dia juga terlihat seperti manusia dalam beberapa pertarungan yang lebih besar. Dia mengalahkan Billy dengan gayanya, tapi sejauh apa itu membuatku takut atau membuatku lebih gugup. Bukan itu masalahnya," kata Plant.
Canelo Alvarez, yang telah mengalahkan tujuh petinju Inggris dalam kariernya, dengan mudah dikalahkan oleh Floyd Mayweather Jr, 44 tahun, pada 2013. Kala itu, petinju asal Meksiko itu berusia 23 tahun. Pertarungan melawan Mayweather menjadi satu-satunya kekalahan untuk Canelo.
Satu tahun kemudian, Canelo menang secara kontroversial melalui keputusan terpisah atas Erislandy Lara, 38 tahun. Meski begitu, pertarungannya melawan Golovkin dianggap paling kontroversial. Mereka bermain imbang pada 2017 dan Canelo berhasil tampil tanpa kesalahan saat pertarungan ulang setahun kemudian. Ia berhasil meredam Golovkin untuk memaksakan pertarungan trilogi sejak itu.
Terakhir, Canelo Alvarez berhasil mengalahkan Saunders. Caleb Plant, yang tak terkalahkan dalam 21 pertarungan dengan 12 KO, ogah dibanding-bandingkan dengan Saunders. "Bagi saya, itu tidak sopan. Kami berbeda. Billy punya kecepatan, tapi dia tidak meledak-ledak. Saya memukul lebih keras darinya. Hanya karena memiliki gaya yang apik, jangan menafsirkan bahwa kami adalah petinju yang sama," ujar Plant.
Baca juga : Hasil Tinju Dunia: Usai Tekuk Saunders, Canelo Alvarez Incar Gelar Caleb Plant