TEMPO.CO, Jakarta - Tami Grende, 17 tahun, menjadi juara ganda putri junior Wimbledon pada awal Juli 2014. Berpasangan dengan petenis asal Cina, Qiu Yu Ye, Tami mengalahkan Marie Bouzkova dan Dalma Galfi dari Hungaria. Kemenangan pertama itu merupakan aksi perdana Tami dalam Grand Slam.
Tami merupakan putri pasangan Olivier Nicolas Grende dan Ni Luh Ketiadi. Tami Grende lahir dan dibesarkan di Bali. Meski ayahnya dari Italia, Tami tak bisa berbahasa Italia. "Saya tidak pernah diajari," kata Tami seperti dikutip dari Travelounge edisi Agustus 2014.
Tami mengaku hanya menguasai tiga bahasa: Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Bahasa Inggris dipelajari dari ayah dan ibunya, sedangkan bahasa Mandarin didapatkan dari sekolah, yaitu sejak Kelas 1 SD sampai SMP.
Seperti kebanyakan remaja putri lain, Tami juga punya kegemaran mendengarkan musik hip-hop. Untuk urusan makanan, Tami menyukai makanan tradisional Bali dan Italia, pasta, dan piza. "Mama saya kalau masak piza enak sekali," ucap dara pengagum Nadal ini.
Perkenalan Tami dengan olahraga tenis sebenarnya tidak disengaja. Oliver mengenalkan Tami dengan tenis karena tak banyak aktivitas di Bali. "Paling hanya surfing dan tenis," ujarnya.
Lama-kelamaan, bakat Tami bermain tenis semakin terlihat. Anak pertama dari tiga bersaudara ini kemudian dipertemukan dengan pelatih tenis, Nunung Sinuraya. Sebelum menjuarai Wimbledon, Tami sudah mengikuti turnamen di beberapa negara Eropa, seperti Italia, Belgia, Prancis, dan Jerman.
TRAVELOUNGE
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Seumur Hidup Michael Owen Cuma Nonton 5 Film