Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Sejarah Tradisi Medali Emas Indonesia di Arena Olimpiade

image-gnews
Medali untuk para pemenang di Olimpiade Tokyo. Reuters
Medali untuk para pemenang di Olimpiade Tokyo. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Tokyo 2020 sudah dimulai setelah seremoni pembukaan dilakukan Jumat malam, 23 Juli 2021. Indonesia akan berjuang menjaga tradisi medali emas pada pesta olahraga empat tahunan ini.

Penampilan kali ini merupakan partisipasi ke-16 Tim Merah Putih di olimpiade. Penampilan perdana Indonesia berlangsung pada Olimpiade 1948 London, Inggris. Namun, kran medali Kontingen Indonesia baru terbuka pada Olimpiade 1988 Seoul, Korea Selatan.

Indonesia meraih medali perak lewat nomor panahan beregu putri. Trio srikandi yang menciptakan sejarah tersebut adalah Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani. Kala itu, para Srikandi Indonesia itu mengalahkan Amerika dalam perebutan medali perak dengan menggunakan sembilan anak panah, poin 72.

Empat tahun berselang, mimpi meraih medali emas akhirnya bisa terwujud setelah bulu tangkis dipertandingkan resmi di Olimpiade. Susy Susanti dan Alan Budikusuma sukses meraih emas yang membuat mereka dikenal sebagai pengantin Olimpiade. Tak hanya itu, capaian 2 emas 2 perak 1 perunggu di Olimpiade Barcelona 1992 merupakan torehan terbaik yang bisa dibukukan kontingen Indonesia hingga saat ini.

Setelah itu, Indonesia tak pernah absen meraih medali. Total sudah 32 medali yang dikumpulkan Indonesia di Olimpiade, rinciannya, 7 emas, 13 perak, dan 12 perunggu.

Bulu tangkis jadi cabang olahraga andalan Indonesia dengan catatan 7 emas, 6 perak, dan 6 perunggu. Angkat besi mengoleksi 6 perak dan 6 perunggu, sedangkan panahan meraih satu medali perak.

Kini di Olimpiade 2020 yang berlangsung 23 Juli hingga 11 Agustus 2021, kontingen Indonesia siap tempur untuk meneruskan catatan sejarah di Olimpiade. Indonesia pasang target untuk punya posisi finis lebih bagus dibandingkan posisi ke-46 yang didapat di Olimpiade Rio de Janeiro. Bulutangkis, angkat besi, dan panahan termasuk cabang olahraga yang diharapkan jadi tambang medali di Olimpiade kali ini.

Selain itu, kejutan dari cabang olahraga lainnya juga dinanti oleh Indonesia di pesta olahraga terbesar di dunia ini.

Berikut ini daftar penjaga tradisi medali emas Tim Merah Putih di kancah Olimpiade:

1. Susy Susanti-1992 Olimpiade Barcelona (tunggal putri)

Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, atlet yang bernama lengkap Lucia Fransisca Susy Susanti ini berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona di tahun 1992 pada nomor tunggal putri bulutangkis. Sebelum medali emas jatuh ke tangannya, Susi terlebih dahulu harus berjibaku melawan pemain Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan pertarungan alot 3 game.

2. Alan Budikusuma-1992 Olimpiade Barcelona (tunggal putra)

Atlet bulutangkis yang turun di nomor tunggal putra, Alan Budikusuma berhasil menorehkan sejarah sebagai peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Di partai akhir cabang olahraga bulutangkis, Alan harus menghadapi rekan se-negaranya, Ardy Wiranata. Pertandingan berlangsung sangat ketat dan sengit, keduanya memperlihatkan perlawanan keras. Akhirnya, Alan yang berhasil merebut juara dengan skor 15-12 dan 18-13. 

Selanjutnya...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

2 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

3 hari lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.


7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

4 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.


Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

10 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.


Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

10 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

13 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

13 hari lalu

Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN. koran.tempo.co
Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.


PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

19 hari lalu

Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran (kanan) mengalungkan bunga kepada juara tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (kiri) setibanya dari Inggris di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 18 Maret 2024. Pada kejuaraan bulu tangkis All England Open 2024, Indonesia berhasil merebut dua gelar juara yakni tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar/Rian, sementara Anthony Sinisuka Ginting meraih runner-up tunggal putra. ANTARA/Muhammad Iqbal
PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengatakan wakil Indonesia perlu meraih status unggulan. Apa pertimbangannya?