TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan Nasional Atletik 2017, yang digelar pada 5-9 Desember 2017 di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, dianggap sebagai pemanasan menuju Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
"Ini hanya pemanasan. Karena peak-nya itu waktu SEA Games 2017. Kalau peak sudah sampai situ kan turun dulu. Nah, turun enggak bisa genjot lagi. Nanti Asian Games enggak bisa berbuat lebih baik," kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan saat ditemui di arena perlombaan, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca: Luar Biasa! Pembukaan Asian Games 2018 Perlu Dana Rp 676,6 ...
Bob mengatakan persaingan dalam Asian Games nanti akan sangat berat. Makin beragamnya atlet dari negara lain membuat peta kekuatan makin merata. Dia menuturkan, saat ini, para atlet harus berlatih sekeras mungkin.
Ketua Umum PB PASI Bob Hasan saat menghadiri Kejuaraan Nasional Atletik 2017 di Rawamangun, Jakarta Timur, 5-9 Desember. (Tempo/Egi Adyatama)
"Kita tetap berjuang saja supaya dapat hasil yang bagus. Walaupun mungkin kita belum bisa berbicara banyak, kita kerja keras saja," ujarnya.
Beratnya persaingan membuat Bob enggan memberi target dalam turnamen multi-event empat tahunan itu. Meski begitu, ia menilai Indonesia punya peluang untuk merebut medali di beberapa nomor.
Baca: Asian Games 2018: Tujuh Perusahaan Teken Sponsorship Rp 760 M
"Jadi ada beberapa anak yang lompatannya 8 meteran lebih. Di lompat jauh, estafet, bisa diajukanlah. Tapi, kalau (lari jarak jauh) 5.000 meter, 10 ribu meter, agak berat karena (negara lain) banyak pemain impor," kata pria berusia 86 tahun itu.
Cabang atletik Asian Games 2018 akan dipertandingkan di Gelora Bung Karno. Cabang ini merupakan salah satu cabang dengan nomor pertandingan terbanyak dan menawarkan banyak peluang medali.
EGI ADYATAMA