TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas welter WBA yang juga Senator di Filipina, Manny Pacquiao menegaskan dukungannya terhadap pemberlakuan hukuman mati bagi para pengedar narkoba di negaranya.
Pacquiao yang baru memetik kemenangan angka atas Keith Thurman dalam laga di Las Vegas dua pekan lalu, sudah kembali menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat setelah reses selama dua bulan.
Di luar ring, Pacquaio juga berperang opini melawan Senator Franklin Dilon yang menentang pemberlakuan hukuman mati bagi pelaku perdagangan narkoba di Filipina.
“Pasal 3 ayat 19 dari Konstitusi kita sudah mengatur agar pihak berwenang tidak bisa dengan seenaknya menghukum. Keputusan hukuman mati tidak mutlak, namun melihat kondisi perlu tidaknya hukuman itu dijatuhkan,” ujar Pacquiao.
“Hukuman mati adalah tindakan nyata negara untuk melindungi rakyat dari kehancuran dan kemiskinan akibat ulah perdagangan narkotika di Filipina. Pemerintah Filipina diberi mandat untuk menjaga kelangsungan hidup sekaligus memakmurkan rakyat, dan itulah yang sedang dilakukan,” imbuh Pacquiao.
Pacquiao menambahkan bahwa tidak ada gunanya mendebatkan hal-hal yang tidak perlu diperdebatkan.
“Hal terpenting yang ingin saya tekankan adalah, percayalah pada sistem hukum kita. Mari kita percaya kepada pemerintah,” imbuhnya.
Manny Pacquiao belum mendapatkan jadwal pasti untuk laga tinju dunia yang harus dijalani petinju berusia 40 tahun itu berikutnya. Keith Thurman sudah menuntut laga ulang, namun sepertinya sang bintang tinju Filipina itu akan memilih lawan yang berbeda.
MIRROR