TEMPO.CO, Jakarta - Agung Firman Sampurna resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam musyawarah nasional (Munas) di JHL Hotel, Tangerang, pada 5-6 November 2021. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan 2019-2022 ini terpilih secara aklamasi setelah bakal calon lainnya Ari Wibowo dinyatakan tidak lolos verifikasi.
“Saya terpilih secara aklamasi, didukung oleh 23 provinsi. Di Munas ke-23 ini saya dipercaya sebagai Ketua Umum PP PBSI menggantikan Pak Wiranto,” ujar dia dalam konferesi pers virtual, Jumat, 6 November 2020.
Agung sebenarnya telah menyerahkan total 29 surat dukungan dari pengurus provinsi PBSI, yakni Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Namun, dari total 29 surat dukungan yang diajukan, hanya 23 surat dukungan yang dinyatakan sah. Sementara itu, Ari dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi persyaratan minimal bakal calon ketua umum PP PBSI sebanyak 10 surat dukungan.
Hasil verifikasi tim Penjaringan menyatakan bahwa hanya lima surat dukungan untuk Ari yang dinyatakan sah yaitu dari pengprov PBSI Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, DI Aceh dan Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya, Agung berencana secepat mungkin membentuk susunan kepengurusan. “Sekitar satu sampai dua minggu bisa terbentuk dan dilantik, supaya bisa langsung bekerja untik persiapan 2021. Kemudian perencanaan bisa kami selesaikan, dan mari bersama berdoa agar 2021 aman dari pendemi,” kata Agung.
Dia mengaku akan terbuka dalam memilh kepengurusan. Untuk posisi ketua umum dan sekretaris jenderal, kata dia, akan fokus pada tata kelola organisasi, sedang untuk tata kelola keuangan akan dibentuk manajemen eksekutif.
“Manajemen eksekutif juga bisa dirangkap oleh pengurus PBSI, tentunya yang kompeten, memiliki pengalaman, dan waktu yang memadai agar fokus dengan tugasnya,” tutur Agung Firman Sampurna.