TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih bulu tangkis ganda putra Herry Iman Pierngadi menilai pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto selama 10 hari bisa menambah kemampuan atletnya di Olimpiade Tokyo 2020. Menurut dia, pelatihan di Kumamoto berfokus pada adaptasi lingkungan, meningkatkan fokus, performa dari dua ganda putra Indonesia.
"Saya optmististis latihan di Kumamoto bisa meningkatkan performa dan fokus mereka, karena di sana ada 10 hari untuk waktu persiapan terakhir sebelum masuk ke Kampung Atlet di Tokyo," kata Herry dalam sesi diskusi virtual di Jakarta pada Rabu, 7 Juli 2021.
Tim bulu tangkis Indonesia akan diwakili pasangan The Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon, dan The Daddies, Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan di cabang olahraga bulu tangkis nomor ganda putra. Cabang bulu tangkis akan mulai bertanding pada 24 Juli hingga 2 Agustus di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. (foto: twitter/@bwfmedia)
Herry menuturkan bahwa persiapan kedua pasangan sudah cukup baik dan hanya butuh penyesuaian tambahan. "Minions sudah siap bermain. Untuk The Daddies masih butuh sedikit persiapan lebih baik dan detail, karena kemarin Hendra ada sedikit masalah di kakinya. Tapi tadi pas uji coba main sudah baik, bahkan mengeluarkan performa yang menurut saya mengejutkan," kata Herry.
Aspek mental juga akan dilakukan penyesuaian tambahan. Menurut Herry, Olimpiade adalah ajang olahraga paling bergengsi sehingga atlet kelas dunia pun bisa mengalami rasa canggung saat bertanding.
"Suasana hati pas mau main itu yang penting. Kalau di Kumamoto masih bisa santai, tapi pas masuk tanding pasti ada ketegangan. Hasil drawing juga pasti pengaruh. Makanya nanti akan kami sesuaikan supaya mood anak-anak tetap bagus," ujar Herry.
Baca juga : Bulu Tangkis: Di Olimpiade Tokyo, Hendra / Ahsan Tak Ingin Terlalu Berambisi