Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Raih Perak Olimpiade, Eko Yuli Irawan Sempat Berkonflik dengan PABSI

image-gnews
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan berpose setelah berhasil meraih medali perak pada cabang angkat besi kelas 61 kg dalam ajang Olimpiade 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, 25 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan berpose setelah berhasil meraih medali perak pada cabang angkat besi kelas 61 kg dalam ajang Olimpiade 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, 25 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido
Iklan

Menurut Eko, keinginan memasukkan Lukman sebagai pelatih tambahan, karena merasa cocok dengan program yang diberikan. Di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, Lukman melatih Eko yang berhasil meraih medali perunggu. Adapun, di Olimpiade Rio de Jainero 2016, ia dilatih Dirdja Wihardja dan menyumbang medali perak.

Eko mengaku telah mengkomunikasikan keinginannya dilatih Lukman kepada Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, pelatih Dirja Wihardja dan Erwin Abdullah, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja.

"Setelah itu disampaikan ke ketua umum, dengan komitmen masuk ke mess pada 11 Januari," ujar atlet berusia 31 tahun ini. Djoko, kata Eko, menolak permintaannya karena khawatir akan merusak harmonisasi tim yang telah terbentuk.

Menurut Eko permintaannya itu tidak otomatis mengganti Erwin Abdullah yang selama ini mendampinginya dan memberikan program latihan. "Tak ada masalah, Pak Erwin terbuka kok. Kita bisa berkolaborasi bareng," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun keputusan PB PABSI telah bulat, Eko diberi pilihan bergabung atau mundur dari pelatnas. “Latihan di sini silakan, mau di luar silakan, tetapi tidak bisa pakai uang APBN karena ada aturan yang dibuat pemerintah,” kata Djoko di Wisma Kwini, tempat latihan lifter pelatnas, Senin, 12 April lalu.

 
Djoko menjelaskan, alasan tidak mengabulkan permintaan Eko agar tak ada anak emas di pelatnas. Dalam perekrutan pelatih, kata Djoko, terdapat beberapa kriteria di antaranya rekam jejak dan sertifikasi.

Meski Lukman bersertifikat internasional, Djoko menyebutkan itu bukan jaminan bakal mampu bekerja sama dengan jajaran pelatih lain. "Pelatih kita belum punya sertifikat menghasilkan macam-macam prestasi. Ada yang bersertifikat internasional, dipakai negara lain, ternyata bikin onar," ucap dia.

Lukman yang langganan melatih Timnas Angkat Besi Indonesia mulai tersingkir setelah Olimpiade London 2012. Saat itu, dia tengah mempersiapkan lifter untuk Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan 2014. Lukman dianggap bersalah karena mengizinkan lifter Malaysia ikut latihan bersama Timnas tanpa restu Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).

“Saya akui kesalahan. Saat itu, saya pikir itu biasa karena lifter Malaysia sering berlatih dengan lifter daerah Bekasi,” kata Lukman dari Bangkok, Thailand, Rabu, 14 April lalu.

 
Lukman, kelahiran Lampung 7 Juli 1966 yang sejak 2018 menjadi pelatih kepala Timnas Angkat Besi Thailand, merasa tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi masalahnya. Ia langsung diberi sanksi tegas tidak boleh lagi menangani tim nasional maupun daerah.

“Ada yang menjelek-jelekkan saya dengan tujuan ingin menggantikan posisi saya," ujar pelatih yang menulis surat pengunduran diri dari pelatnas pada 28 Mei 2014 itu. Ia lalu menjadi pelatih kepala Timnas Angkat Besi Malaysia 2014-2016.

 
Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia akhirnya turun tangan menengahi masalah. Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono melalui e-mail, 8 April 2021, menjelaskan NOC Indonesia memutuskan memanggil Lukman, pelatih yang diinginkan Eko. Untuk membayar Lukman,NOC Indonesia mencari sponsor. 
 
Jalan tengah itu kini terbukti telah jadi jalan sukses. Eko Yuli Irawan mampu mempersembahkan medali perak di cabang angkat besi Olimpiade Tokyo.
 
Iklan

Berita Selanjutnya

Eko Yuli IrawanAngkat BesiOlimpiade TokyoOlimpiade Tokyo 2020Olimpiade PABSI

Artikel Terkait


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

1 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

3 hari lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.


7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

3 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

3 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.


Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

10 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.


Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

10 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

13 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

13 hari lalu

Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN. koran.tempo.co
Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.


PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

19 hari lalu

Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran (kanan) mengalungkan bunga kepada juara tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (kiri) setibanya dari Inggris di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 18 Maret 2024. Pada kejuaraan bulu tangkis All England Open 2024, Indonesia berhasil merebut dua gelar juara yakni tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar/Rian, sementara Anthony Sinisuka Ginting meraih runner-up tunggal putra. ANTARA/Muhammad Iqbal
PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengatakan wakil Indonesia perlu meraih status unggulan. Apa pertimbangannya?