Kevin Cordon adalah sosok pembuat kejutan di Olimpiade kali ini. Ia menjadi pemain Guetemala pertama yang berhasil mencapai babak semifinal di cabang olahraga bulu tangkis olimpiade.
Setelah dikalahkan Viktor Axelsen di semifinal, atlet berusia 34 tahun ini pun masih berpeluang mencetak sejarah baru dengan menjadi penyumbang medali pertama bagi negaranya melalui bulu tangkis. Untuk itu ia harus mengalahkan Anthony Ginting, yang jadi harapan Indonesia menambah medali.
Kevin Cordon sudah melewati jalan panjang untuk sampai pada posisinya saat ini. Seperti dilansir laman Olympics, ia baru berusia 12 tahun ketika dia meninggalkan orang tuanya di pedesaan bernama Zapaca di Guatemala.
Dalam usia belia, ia berangkat seorang diri untuk berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi bulu tangkis di Kota Guetemala. "Orang tua saya tidak tahu apa-apa tentang bulu tangkis, tetapi mereka berkata, jika kamu ingin menjadi pemain bulu tangkis dan mewujudkan impianmu , pergilah ke ibu kota," kata Cordon.
Keinginan Cordon untuk menjadi atlet bulu tangkis itu disambut oleh Federasi Badminton Guatemala. “Federasi mengatakan ada banyak anak-anak dengan bakat besar, dan mereka memindahkan kami ke ibu kota dan berkata, oke, kami akan memberi kamu pelatihan, sekolah, makanan, akomodasi. Itu sebabnya saya memutuskan untuk pergi," kata dia.
Sebelum menuju ke Kota Guatemala, Cordon mendapat pesan dari sang ibu agar serius berlatih. Ia pun mendapat nasehat untuk menjaga diri. “Ibuku memiliki pesan terakhir. Dia berkata, oke, pergilah tetapi hati-hati, tidak ada alkohol, tidak ada obat-obatan. Setelah 20 tahun, keluarga saya malah lebih bahagia dari saya," kata dia.
Kini, Cordon telah tumbuh melampaui anak-anak dari kota asalnya, La Union, sebuah wilayah kecil empat jam di sebelah timur Guatemala City. Sebelum sukses sebagai atlet bulu tangkis, Cordon bercerita bahwa sang ayah memberinya nama terinspirasi dari nama legenda klub Liverpool, Kevin Keegan.
Kecintaan sang ayah itu sempat menuntunnya bercita-cita sebagai pemain sepak bola, yang juga merupakan olahraga paling populer di Guetemala. “Ayah saya dulu bermain sepak bola, dan saat itu salah satu pemain terbaik di Piala Dunia (1986) adalah Kevin Keegan dari Inggris, jadi dia berkata, jika saya punya anak, namanya Kevin. Jadi itu sebabnya nama saya adalah nama bahasa Inggris," ucap Kevin Cordon.
Ketimbang mengejar ambisinya menjadi pemain bola, Cordon lebih menerima uluran berharga dari pemerintah untuk menekuni bulu tangkis. Untuk ukuran negaranya, ia termasuk sosok yang berhasil.
Cordon telah empat kali berpartisipasi di Olimpiade, sejak Beijing 2008. Namun, Olimpiade Tokyo akan selalu menjadi cerita terbaik bagi Kevin Cordon. Sebagai pebulu tangkis peringkat 59 dunia mencapai babak semifinal pada turnamen sekelas Olimpiade merupakan prestasi luar biasa.
Lawannya di Babak Semifinal, Viktor Axelsen pun memuji Cordon. "Saya tidak berpikir siapa pun akan menduga bahwa Kevin akan melakukannya dengan sangat baik. Dia pria yang luar biasa dengan cerita yang luar biasa, tetapi saya akan melakukan yang terbaik untuk mengakhiri cerita itu,” kata Axelsen.
Viktor Axelsen sudah menghentikan Kevin Cordon di semifinal. Masyarakat Guatemala tentu akan berharap Cordon menjadi pemenang di laga perebutan medali hari ini. Tapi, masyarakat Indonesia mungkin akan menyimpan dulu simpati buat pemain pembuat kejutan ini dan berharap Anthony Ginting mengalahkannya dalam duel hari ini, demi menambah pundi medali Merah Putih.
IRSYAN HASYIM (OLYMPICS)
Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Hari Ini, Dua Wakil Indonesia Berlaga