TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta harus menelan kekecewaan pada laga perdana Liga 1 2022-2023. Mereka takluk 0-1 saat berlaga di kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu malam, 23 Juli 2022.
Gol tunggal kemenangan Bali United dicetak melalui sundulan Willian Pacheco pada menit ke-39.
Pelatih Persija, Thomas Doll, menuturkan timnya memang bermain baik pada babak pertama. “Kami bermain baik hingga sekitar 60 meter dari gawang. Tapi kami memiliki masalah dalam penyelesaian akhir. Pada babak kedua, kami pun hanya memiliki satu tendangan dari luar kotak penalti,” kata dia.
Lebih lanjut, pelatih asal Jerman itu juga mengkritik wasit yang tidak memberikan penalti buat timnya pada babak pertama.
Dalam tayangan ulang, Firza Andika terlihat mencoba melepaskan umpan silang, berhasil diblok oleh bek Bali United, I Made Andhika Wijaya. Namun, bola itu terkena tangan Andhika Wijaya di kotak penalti. Wasit Fariq Hitaba tidak memberikan penalti terhadap Persija.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu juga mempertanyakan soal tambahan waktu yang cuma sebentar pada babak pertama dan kedua. Padahal, banyak insiden yang terjadi di lapangan yang menyebabkan waktu banyak terhenti.
“Kami tidak beruntung soal keputusan wasit, yang tidak memberikan kami penalti. Saat Firza melakukan umpan silang dan orang bisa melihat kalau tangan dari pemain Bali United ada sekitar satu meter dari tubuhnya, dan itu jelas penalti," kata Foll.
"Namun tidak ada VAR di sini, sekitar enam atau tujuh pemain kami juga langsung melakukan protes ke wasit. Itu keputusan yang sangat buruk dari wasit.”
“Termasuk tambahan waktu cuma tiga menit di babak pertama dan empat menit pada babak kedua. Kemudian ada insiden 12 pemain lawan di lapangan, itu juga tidak menguntungkan bagi Persija karena banyak waktu yang terhenti."
"Sehingga tidak cukup perpanjangan waktu hanya sekitar tiga atau empat menit saja, seharusnya bisa ada tambahan waktu hingga enam atau tujuh menit.”
Pelatih berusia 56 tahun itu mengakui, setelah kedudukan 1-0 untuk keunggulan Bali United, permainan timnya berubah menjadi sedikit lebih bertahan. Sebaliknya tim Serdadu Tridatu, julukan Bali United, justru tampil lebih menyerang.
“Saya tidak tahu mengapa performa pemain kami tidak bagus pada babak kedua. Itu tidak cukup bagus. Saya tahu kami tidak bisa memenuhi ekspektasi. Kami sedang membangun tim baru, kemudian banyak pemain muda," kata dia.
"Kami juga banyak memiliki pemain cedera yang mengharuskan kami mengganti pemain seperti Hansamu (Yama Pranata), Ryuji (Utomo), Rio Fahmi yang tidak dibawa ke sini. Tony Sucipto yang harus keluar lebih cepat, serta Ferarri bek tengah kami juga harus keluar pada babak kedua. Saya harap beberapa pemain bisa pulih lebih cepat,” katanya lagi.
“Kami tahu, kami menghadapi tim juara bertahan yaitu Bali United. Saya merasa 45 menit ini tidak cukup, harusnya kami bisa bermain lebih bagus dalam waktu 90 menit."
"Kami juga besok harus melawan tim Thailand di Jakarta International Stadium, dan itu situasi yang tidak bagus juga. Jadi kekalahan ini harus ada evaluasi untuk membuat permainan kami menjadi lebih baik.”
Pada pekan kedua Liga 1, Persija Jakarta akan menghadapi Persis Solo pada 31 Juli.
Baca Juga: Rekap Hasil, Jadwal, dan Klasemen BRI Liga 1