TEMPO.CO, Jakarta - Menang atau kalah, petenis Belarusia Victoria Azarenka tahu tidak akan ada jabat tangan yang ditawarkan oleh saingannya dari Ukraina, Elina Svitolina. Hal itu juga terjadi setelah Azarenka kalah dari Svitolina di babak 16 besar Wimbledon 2023 pada Ahad waktu setempat, 9 Juli 2023.
Kemenangan 2-6 6-4 7-6(9) itu adalah yang pertama bagi Svitolina atas Azarenka. Setelah bertanding ketat selama hampir tiga jam, petenis nomor 76 dunia Svitolina akhirnya menumbangkan unggulan ke-19 Azarenka dengan ace pada match point keduanya dan segera jatuh terlentang di lapangan rumput.
"Sangat disayangkan salah satu pemain ini harus kalah. Mereka meninggalkan semuanya di lapangan," kata juara Wimbledon sembilan kali Martina Navratilova dalam komentarnya.
Penonton mencemooh Azarenka saat dia meninggalkan lapangan, setelah pemain Belarusia itu tidak menawarkan jabat tangan wajib pasca-pertandingan kepada Svitolina.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, dengan Moskow menggunakan Belarusia sebagai tempat pementasan untuk "operasi militer khusus", Svitolina tetap pada pendiriannya untuk tidak berjabat tangan dengan pemain dari kedua negara.
"Saya pikir itu adalah pertandingan tenis yang hebat. Jika orang-orang hanya berfokus pada jabat tangan atau penonton, penonton yang cukup mabuk, mencemooh pada akhirnya, itu memalukan," kata Azarenka.
Tidak ada yang lain selain sorak sorai untuk Svitolina, yang menyimpulkan pencapaiannya dengan mengatakan: "Setelah melahirkan putri kami, ini adalah momen paling bahagia kedua dalam hidup saya.”
Menanggapi cemoohan penonton, Azarenka menggelengkan kepalanya, merasa bingung mengapa penonton tiba-tiba jadi memusuhinya. Setelah menghentikan langkahnya untuk menghadapi para penggemar yang mencemooh, dia mengepalkan kedua tinjunya di atas kepalanya dan meninggalkan arena dengan ejekan yang masih terngiang di telinganya.
Menyebut reaksi itu "tidak adil", Azarenka tidak ingin mempermasalahkannya, menyadari bahwa mungkin penonton tidak menyadari mengapa dia tidak menawarkan untuk berjabat tangan dengan Svitolina di akhir pertandingan putaran keempat itu.
Ditanya dalam konferensi pers apakah dia merasa menjadi korban penonton, Azarenka membentak: "Korban? Korban karena seseorang tidak menjabat tangan saya? Tolong. Saya pikir kita menjadi lebih besar.”
"Saya tidak bisa mengendalikan penonton. Saya tidak yakin banyak orang yang memahami apa yang terjadi. Mungkin ada banyak Pimm’s (merek minuman keras Inggris) sepanjang hari.”
REUTERS
Pilihan editor:
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.