TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS tidak peduli dengan tuduhan sportswashing terhadap kerajaan. Tuduhan sportswashing ditujukan terhadap negara-negara yang dianggap menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra di luar negeri.
Menurut Pangeran MBS, ia akan terus mendanai olahraga jika itu menambah produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. “Jika sportswashing akan meningkatkan PDB saya sebesar 1 persen, maka kami akan terus melakukannya,” kata Pangeran MBS kepada Fox News, Jumat, 22 September 2023.
Arab Saudi memang telah melakukan investasi besar-besaran di bidang sepak bola, golf, Formula 1, tinju, dan tenis melalui Dana Investasi Publik (PIF) yang diketuai oleh Pangeran MBS.
Apa Itu Sportswashing?
Dikutip dari publikasi What is Sportswashing? dalam situs web UNSW Sydney, sportswashing penggunaan olahraga untuk memperbaiki citra negara dan mengalihkan perhatian publik dari perilaku yang tidak etis. Sportswashing juga bertujuan untuk meningkatkan reputasi suatu instansi yang melakukan pelanggaran melalui olahraga.
Selain menyelenggarakan suatu turnamen olahraga seperti Piala Dunia, sportswashing juga mengarah suatu badan atau klub yang didanai oleh negara. Tuduhan sportswashing cenderung mengarah negara-negara Asia. Tapi, negara Barat jarang disinggung.
Dikutip dari Britannica, istilah sportswashing sejak 2015. Kala itu European Games oleh Azerbaijan untuk mengalihkan dari isu hak asasi manusia yang sedang terjadi di negara tersebut.
Istilah sportswashing mulai populer pada 2018, ketika Amnesty International mulai menggunakannya korelasi pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 dan Piala Dunia Rusia. Saat itu, Rusia dianggap banyak memiliki kasus pelanggaran hak asasi manusia tetapi perhatiannya teralihkan, karena dua pesta olahraga itu.
Sejak saat itu istilah sportswashing biasa digunakan untuk pesta olahraga atau klub yang didanai oleh negara. Terbaru, Arab Saudi diduga sportswashing dengan membeli beberapa klub sampai pemain top dari Eropa untuk bermain di klub Liga Arab Saudi.
Pilihan Editor: Arab Saudi Dituduh Lakukan Sportwashing, Pangeran MBS Mengaku Tak Peduli