TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan Nasional Pencak Silat di Kazakhstan telah dilaksanakan pada 24-26 November 2023. Pertandingan ini diadakan di Kota Industri Karaganda, Kazakhstan. Diikuti sekitar 200 partisipan dari 12 region di Kazakhstan, kompetisi salah satu bela diri yang diakui UNESCO ini berlangsung serus, antusias dari penonton pun tak kalah meriah.
Dalam pembukaan acara tersebut, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M. Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung perkembangan pencak silat yang merupakan salah satu seni bela diri yang telah diakui UNESCO.
“Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan. Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO” ujar Fadjroel.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Fadjroel Rachman menyampaikan apresiasinya atas kemajuan seni bela diri Pencak Silat yang ada di Kazakhstan yang telah berdiri sejak tahun 2019 dan kini telah terdapat di 15 daerah dengan 30 club yang telah resmi serta diketahui memiliki anggota kurang lebih sejumlah 4000 pesilat.
Tak hanya itu, berbagai prestasi juga telah ditorehkan oleh para pesilat ini. Beberapa diantaranya diraih pada tahun 2022, dimana mereka berhasil meraih 1 perak dan 1 perunggu di World Pencak Silat Championship Malaka, Malaysia. Masih pada tahun yang sama pula, para pesilat ini juga berhasil meraih 1 perak di Asian Pencak Silat Championship India.
Kemudian, prestasi dari para pencak silat Khazakstan terus meningkat, dimana tahun ini mereka berhasil meraih 1 emas, 3 perak, dan 7 perunggu di Asian Championship. Lebih banyak lagi, mereka juga berhasil meraih 8 emas, 10 perak, dan 9 perunggu di Kejuaraan Terbuka Timur Tengah ke-1 di Dubai.
Menanggapi hal ini, Presiden Assosiasi Pencak Silak Kazakhtan, Mr. Gadzhiev Gadzhi menyampaikan terima kasih untuk dukungan penuh pemerintah Indonesia untuk pengembangan pencak silat di Kazakhstan.
“Terimakasih atas dukungan pemerintah Indonesia, termasuk KBRI Astana dan kehadiran Bapak Dubes Fadjroel Rachman di tiap kegiatan yang kami lakukan. Acara ini untuk persiapan dan seleksi untuk mengikuti kompetisi di Singapura pada bulan Desember tahun ini dan kompetisi Indonesia tahun depan” kata penggerak olahraga Pencak Silat di Kazakhstan tersebut.
Selain itu, seorang atlet silat asal Kazakhstan, Tursunova Imina juga turut menyampaikan rasa terimakasihnya atas pelatihan pencak silat yang terselenggara berkat kerjasama antara KBRI Astana, Universitas Negeri Yogyakarta dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan.
*Pelatihannya sangat bagus. Para pelatih sangat membantu kami dalam persiapan untuk mengikuti kompetisi ini. Mereka mengajarkan kami beberapa teknik baru”, ujar pesilat perempuan asal region Almaty tersebut.
Menanggapi uacapan terimakasih yang disampaikan ini, pelatih Pencak Silat dari Universitas Negeri Yogyakarta yakni Muh. Abdul Haris, Luky Fatur Ramadhan, dan Tri Utaminingsih yang datang khusus ke Kazakhtan untuk memberikan pelatihan kepada para pesilat di beberapa region juga turut menyampaikan apresiasi mereka atas semangat belajar para atlet silat Kazakhstan yang luar biasa.
Mereka mengapresiasi semangat belajar para pesilat Kazakhstan. Ada banyak perubahan setelah mereka mengikuti pelatihan yang kita laksanakan. Misalnya, mereka semakin memahami terkait aturan pertandingan, juga mampu mempraktekkan beberapa teknik baru. Kompetisi ini bagus untuk kaderisasi pesilat di Kazakhstan karena ilmu yang mereka dapatkan bisa langsung diaplikasikan dalam pertandingan.
Pada kesempatan yang sama pula, ucapan terima kasih turut disampaikan oleh Dubes Fadjroel Rachman kepada pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk kolaborasi yang telah dijalankan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Rektor UNY, Prof. Sumaryanto dan Wakil Rektor, Prof Siswantoyo atas kerjasama luar biasa ini. Untuk menjaga kontinuitas kami berharap setiap tahun UNY dapat mengirim mahasiswa dan pelatih silat ke Kazakhstan dan Tajikistan” ujarnya.
Masih pada momen yang sama, Fadjroel Rachman juga mengapresiasi kemajuan pencak silat di Kazakhstan yang sangat pesat dalam dua tahun terakhir ini. “Dalam 2 tahun terakhir, Kazakhstan sudah menjadi kiblat pencak silat di Asia Tengah dan Eurasia. Itu perjuangan pesilat-pesilat Kazakhstan," kata dia.
Pilihan Editor: Pemerintah Indonesia Berkomitmen Dukung Perkembangan Pencak Silat di Kazakhstan