Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rio Akbar, Hasil dari Kerja Keras dan Kecintaan pada BMX

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Atlet balap sepeda BMX, Rio Akbar, saat beraksi. (instagram/@rio_karioakbar)
Atlet balap sepeda BMX, Rio Akbar, saat beraksi. (instagram/@rio_karioakbar)
Iklan

 TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia untuk pertama kalinya berhasil merebut medali emas di Asia BMX Championship pada Ahad, 27 Mei 2018 di Chainat, Thailand. Pembalap berusia 23 tahun Rio Akbar menjadi sosok di balik kemenangan Indonesia di olahraga balap ekstrem ini.

Baca: Asian Games 2018: Rio Akbar Juarai Balap Sepeda BMX Asia

Prestasi Rio bukan hal dicapai dengan mudah. Ia berhasil mengalahkan wakil tuan rumah Sitthichok Kaewsrikhao dan wakil negara kuat Jepang Taichi Ikegami yang mengakhiri balapan di posisi dua dan tiga. Ia pun unggul dari dua wakil Indonesia lain I Gusti Bagus Saputra dan Toni Syarifudin.

Kemenangan Rio bukan hasil dari keberuntungan semata. Bercerita kepada Tempo, pria kelahiran Bandung, 16 Juni 1995 itu mengaku banyak melewati masa manis dan pahit selama menggeluti dunia balap sepeda.

"Saya pertama kali senang sepeda BMX saat saya kelas 6 SD, karena ikut lomba Agustusan di kampung. Saat itu lombanya naik sepeda kecil dan harus lewati jalan kecil," kata Rio mengenang saat dihubungi, Kamis, 31 Mei 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atlet balap sepeda BMX, Rio Akbar. (instagram/@rio_karioakbar)

 
Dari sana Rio semakin menggemari dunia sepeda. Tiga tahun kemudian ia ikut pertama kalinya ke organisasi sepeda di tempatnya. Dari sana juga ia memulai kariernya di dunia balap. Berbagai lomba ia ikuti, namun banyak di antaranya yang berakhir dengan kekalahan.
 
Sang ayah, Doni Darmanto, bersikap keras pada tiap kekalahan itu. Ia kerap menegur Rio dan memberinya masukan agar dapat terus berkembang. Menurut Rio, ayahnya memang merupakan mantan pembalap motorcross di tingkat lokal Bandung. Melihat anaknya menjadi atlet balap, ikut membakar semangatnya untuk mendukung.
 
"Dia sebenarnya membebaskan saya mau jadi apa. Tapi, ya selalu ada harapan anaknya nanti bisa jadi pembalap juga," kata Rio terkekeh.
 
Berbagai kejuaraan pun terus ia ikuti. Dari hadiah beberapa turnamen, Rio berhasil mengumpulkan dana untuk merakit sendiri sepedanya. Sepeda rakitan pertamanya ia dapatkan setahun setelah menggeluti dunia balap.
 
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan di Bandung, Rio memutuskan untuk lebih fokus di BMX. Karena Bandung ia nilai tak memiliki arena balap yang representatif untuk BMX, ia pun merantau. Surabaya dan Yogyakarta menjadi destinasi Rio selama setahun berikutnya. 
 
Sepanjang waktu itu, Rio terus mengikuti kejuaraan balap tingkat nasional. Ia mengakui hasilnya tak selalu bagus. Ia pun kerap merasa putus asa dan ingin berhenti dari olahraga ekstrim ini.
 
"Dulu pernah sampai kepikiran apakah saya jadi tukang bubut saja ya, soalnya saya kan dari jurusan teknik mesin. Tapi ya saya teringat lagi bagaimana orang tua mendukung saya. Tiap ada kejuaraan mau bagaimana jauh lokasinya mereka tetap antarkan saya," kata Rio mengenang.
 
Perlahan namun pasti, Rio berhasil menunjukan eksistensinya di dunia balap BMX nasional. Prestasi membanggakan  pun mulai ia raih, mulai dari emas di PORDA Jawa Barat pada 2014 hingga medali emas di PON Jawa Barat 2016. Pelatih BMX Pelatnas Dadang Haris Purnomo pun mulai melirik Rio. Meski tak masuk dalam skuad pelatnas, Rio kerap diajak untuk mengikuti berbagai turnamen tingkat internasional.
 
Meski tak pernah merengkuh gelar juara, poin demi poin didapatkan Rio dari keikutsertaannya di turnamen internasional. Hingga pelatnas kemudian masuk ke tahap persiapan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Saat itu PB ISSI (Pengurus Besar Persatuan Sepeda Sport Indonesia) sedang mencari pelapis bagi atlet BMX utama Toni Syarifudin.
 
"Nama saya muncul karena perolehan poin saya yang paling tinggi di bawahnya Mas Toni. Dari situ saya kemudian masuk ke Pelatnas BMX sampai sekarang," kata Rio yang saat ini berada di peringkat 81 dunia itu. 

Baca: Asian Games 2018: Atlet Sepeda Gunung Dilarang Makan Nasi

 
Rio menjadi salah satu dari tiga atlet BMX putra yang dimiliki Indonesia. Mereka adalah I Gusti Bagus Saputra, Toni Syarifudin, dan Rio Akbar sendiri. Mereka akan menjadi andalan Indonesia di Asian Games 2018 mendatang.
 
Nama : Rio Akbar 
Tempat Lahir : Bandung 
Tanggal Lahir : 16 Juni 1995
Orang Tua : Doni Darmanto (ayah) dan Ai Rohaenah (ibu) 
Pendidikan terakhir: Jurusan Teknik Mesin SMK Igasar Pindad Bandung
Prestasi : 
Juara satu PORDA Jawa Barat 2014
Juara satu PON Jawa Barat 2016
Juara satu BMX International C1 2016 di Thailand
Juara empat Asia BMX Championship 2017
Juara satu Asia BMX Championship 2018
 
EGI ADYATAMA 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Pagi 2 Oktober: Indonesia Berada di Peringkat 10

2 Oktober 2023

Jasmine Azzahra Setyobudi merayakan medali perunggu Asian Games 2022 dalam cabor BMZ racing putri, Ahad, 1 Oktober 2023. Dua atlet pesepeda Indonesia, Amellya dan Jasmine berhasil merebut medali emas dan perunggu. Instagram/Jasmine. Azzahra
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Pagi 2 Oktober: Indonesia Berada di Peringkat 10

Kontingen Indonesia naik ke peringkat sepuluh usai menambah pundi-pundi medali di ajang Asian Games 2023 pada Minggu, 1 Oktober 2023.


Rekap Hasil Asian Games 2023 Minggu 1 Oktober: Target Angkat Besi Meleset, Balap Sepeda BMX Buat Kejutan

2 Oktober 2023

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (ketiga kanan) bersiap berlomba pada final atletik 100 meter putra Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Sabtu, 30 September 2023. Zohri gagal meraih medali usai mencatatkan waktu 10,16 detik. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Rekap Hasil Asian Games 2023 Minggu 1 Oktober: Target Angkat Besi Meleset, Balap Sepeda BMX Buat Kejutan

Perjuangan keras atlet-atlet Indonesia untuk meraih medali pada Asian Games 2023 Hangzhou, China, sudah berlangsung sepekan.


Profil Amellya Nur Sifa, Atlet Sepeda BMX yang Debut dan Raih Emas Asian Games 2023

1 Oktober 2023

Atlet balap sepeda Amellya Nur Sifa. Instagram
Profil Amellya Nur Sifa, Atlet Sepeda BMX yang Debut dan Raih Emas Asian Games 2023

Amellya Nur Sifa menyumbang medali emas keempat untuk Indonesia di Asian Games 2023.


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Minggu Siang 1 Oktober: Balap Sepeda Sumbang Emas dan Perunggu, Indonesia Naik ke Posisi 10

1 Oktober 2023

Pebalap sepeda putri Indonesia Amellya Nur Sifa (kanan) dan Jasmine Azzahra Setyobudi. Amelya berhasil meraih medali emas dari cabang balap sepeda nomor BMX racing putri ASIAN Games 2022 Hangzhou, sementara Jasmine meraih perunggu dari nomor yang sama.
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Minggu Siang 1 Oktober: Balap Sepeda Sumbang Emas dan Perunggu, Indonesia Naik ke Posisi 10

Setelah dua hari berlalu tanpa podium, Indonesia akhirnya meraih emas dan perunggu dari cabang balap sepeda BMX Asian Games 2023.


Hasil Asian Games 2023: Indonesia Raih Medali Emas Keempat Melalui Pebalap Sepeda BMX Amellya Nur Sifa

1 Oktober 2023

Atlet balap sepeda Amellya Nur Sifa. Instagram
Hasil Asian Games 2023: Indonesia Raih Medali Emas Keempat Melalui Pebalap Sepeda BMX Amellya Nur Sifa

Atlet balap sepeda BMX, Jasmine Azzahra Setyobudi, meraih medali perunggu di Asian Games 2023, di nomor yang sama dengan Amellya Nur Sifa pada Minggu.


5 Fakta Seputar Tim Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games 2023

25 September 2023

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti. Tim Media PBSI
5 Fakta Seputar Tim Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games 2023

Simak lima fakta seputar tim bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2023, salah satunya Apriyani / Fadia akan debut sebagai pasangan.


Tim Dayung Indonesia Optimistis Tambah Perolehan Medali di Asian Games 2023

25 September 2023

Pedayung putra Indonesia Memo (kiri) dan Ihram (kanan) melakukan selebrasi usai mencapai garis finis pada final nomor men's double sculls di Asian Games 2023 di Fuyang Water Sports Center, Hangzhou, Cina, Minggu, 24 September 2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Tim Dayung Indonesia Optimistis Tambah Perolehan Medali di Asian Games 2023

Indonesia menyisakan tiga pertandingan final dayung di Asian Games 2023.


Dara Latifah Raih Emas Kedua di SEA Games 2023, Balap Sepeda Sudah Kumpulkan 4 Emas

8 Mei 2023

Dara Latifah (tengah)  menjadi yang terbaik pada nomor XCE putri SEA Games 2023 di Kulen Mountains, Siem Rep, Senin, 8 Mei 2023. (ANTARA/PB ISSI)
Dara Latifah Raih Emas Kedua di SEA Games 2023, Balap Sepeda Sudah Kumpulkan 4 Emas

Pembalap sepeda putri Indonesia, Dara Latifah, meraih medali emas kedua pada SEA Games 2023 Kamboja.


Menengok Riwayat LRT Palembang yang Dikritik Ridwan Kamil

26 Oktober 2022

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 30 Maret 2021. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang memberlakukan pengurangan jadwal perjalanan LRT yang semula sebanyak 88 perjalanan menjadi 22 perjalanan mulai 1 April mendatang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menengok Riwayat LRT Palembang yang Dikritik Ridwan Kamil

LRT Palembang rampung dibangun dan mulai beroperasi ketika perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus 2018.


Dulu JPO Dirobohkan Demi Patung Selamat Datang, Sekarang Dihalangi Halte Transjakarta

30 September 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berswafoto di depan Patung Selamat Datang di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Juli 2018, tak jauh dari titik Pelican Crossing. TEMPO/M Yusuf Manurung
Dulu JPO Dirobohkan Demi Patung Selamat Datang, Sekarang Dihalangi Halte Transjakarta

Gubernur Anies Baswedan dulu merobohkan JPO di Bundaran HI karena dinilai menghalangi pemandangan ke arah Patung Selamat Datang.