Menurut Alex, Marc adalah orang yang tak rela kalah di lintasan. Hubungan darah tak akan mengurangi sikap buas Marc ketika menunggang sepeda motor balapnya.
"Apalagi Marc akan mengalah demi saya. Saya tegaskan itu tak akan mungkin terjadi. Mana mungkin dia mau merelakan juara seri, apalagi juara dunia, untuk saya," kata Alex.
Meski begitu, Alex memang punya rencana menimba ilmu sebanyak mungkin dari Marc. Dia ingin tampil sekencang mungkin dengan sepeda motor RC213V sejak seri-seri awal.
Sejauh ini, penampilan Alex belum menunjukkan hasil memukau bersama Repsol. Dalam uji coba pada 25 November lalu di Sirkuit Jerez, Spanyol, misalnya.
Melahap 70 putaran, Alex hanya mampu finis di urutan ke-17 dari 22 pembalap dengan catatan 1 menit 39,411 detik. Alex terpaut dua detik dari Vinales, yang meraih waktu terbaik dalam uji coba tersebut.
Alex Marquez. REUTERS
Meski begitu, Alex optimistis catatan waktunya masih bisa dipangkas dalam uji coba selanjutnya di Sirkuit Losail, Qatar, Maret mendatang. Maklum, tes tersebut akan menjadi patokan awal semua pembalap menjelang memulai musim kompetisi 2020.
"Saya punya target finis di delapan besar di klasemen akhir. Saya ingin naik podium. Saya rasa itu sudah cukup bikin Repsol memberikan kontrak tambahan untuk saya. Mereka hanya memberikan kontrak satu tahun, musim 2020," ujar Alex.
MOTORSPORT | CRASH | INDRA WIJAYA