Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hitungan Kerugian Bila Olimpiade 2020 Gagal Digelar karena Corona

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Orang mengenakan masker pelindung di depan cincin raksasa Olimpiade di area Olimpiaden dei Odaiba Marine Park di Tokyo, Jepang, 27 Februari 2020. (ANTARA/REUTERS/Athit Perawongmetha)
Orang mengenakan masker pelindung di depan cincin raksasa Olimpiade di area Olimpiaden dei Odaiba Marine Park di Tokyo, Jepang, 27 Februari 2020. (ANTARA/REUTERS/Athit Perawongmetha)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nasib Olimpiade 2020 yang dijadwalkan digelar di Toyo, Jepang, dari 24 Juli sampai 9 Agustus, kini tak menentu. Wabah virus corona yang mendunia, termasuk di Jepang, memunculkan kekhawatiran pesta olahraga ini akan gagal digelar. 

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan akhir bulan lalu bahwa IOC bertekad penuh untuk menggelar Olimpiade sesuai jadwal dari 24 Juli sampai 9 Agustus tahun ini. Namun, pejabat IOC lain mengakui, opsi pembatalan menjadi pilihan bila hingga Mei ancaman virus corona tak mereda.

Belakangan terungkap, Kontrak Tokyo dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) membolehkan negara ini menunda Olimpiade sampai akhir tahun ini. Hal itu diungkapkan menteri olah raga Jepang, Seiko Hashimoto, Selasa. "Kontrak itu menyebutkan bahwa Olimpiade bisa digelar selama tahun 2020. Itu bisa ditafsirkan memungkinkan untuk penundaan," kata dia.

Hashimoto menyatakan pemerintah Jepang dan Tokyo masih berkomitmen besar menggelar pesta olah raga yang sedianya dimulai 24 Juli nanti itu. "Kami sedang melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa Olimpiade berlanjut sebagaimana sudah direncanakan," kata dia kepada parlemen Jepang.

Seperti apa kerugian yang terjadi bila Olimpiade akhirnya batal digelar? Berikut cuplikan dari analisi kantor berita Reuters:

Biaya

Penyelenggara sudah mengungkapkan Desember tahun lalu bahwa Olimpiade ini ditaksir menelan dana 1,35 triliun yen (Rp 178,12 triliun), tetapi angka itu belum termasuk sekitar tiga miliar yen (Rp 395 miliar) untuk pemindahan marathon dan jalan cepat dari Tokyo ke Sapporo yang ada di bagian utara Jepang, demi menghindari cuaca terik saat musim panas.

Anggaran Olimpiade Tokyo 2020 dibagi antara komite penyelenggara dan pemerintah pusat Jepang, sedangkan IOC menyumbangkan lebih dari 800 juta dolar AS (Rp 11,39 triliun).

Penyelenggara menyatakan pemerintah pusat Jepang akan membayarkan sekitar 150 miliar yen (Rp 19,7 triliun) yang kebanyakan untuk mendanai Stadion Nasional yang baru. Namun demikian Badan Audit Jepang telah memangkas anggaran ajuan pemerintah pada 2013 menjadi 1,06 triliun yen (Rp 139 triliun) pada 2018.

Anggaran itu sebagian suah terkucur. Jadi bila olimpiade batal, uang tersebut juga akan melayang. Tapi, kerugiannya tak hanya itu.

Sponsor

Olimpiade Tokyo 2020 sudah mencatat rekor pemasukan sponsor domestik lebih dari US$ 3 miliar (Rp 42,7 triliun). Ini belum termasuk kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Bridgestone dan Panasonic, dan perusahaan-perusahaan lain seperti Samsung dari Korea Selatan, yang melalui program sponsor TOP, melakukan kesepakatan terpisah dengan IOC yang bernilai jutaan dolar AS.

Ini akan masuk pada besaran kerugian lain dari pembatalan olimpiade.

Asuransi

Perusahaan-perusahaan asuransi global terancam menghadapi tagihan gila-gilaan seandainya wabah virus corona memaksa pembatalan Olimpiade, yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IOC mengeluarkan US$ 800 juta (Rp 11,39 triliun) untuk perlindungan setiap Olimpiade Musim Panas, yang mencakup investasi sekitar US$  1 miliar (Rp 14,23 triliun) di setiap kota tuan rumah Olimpiade. Sumber-sumber asuransi memperkirakan bahwa mereka harus membayarkan premi sekitar 2-3%, yang membuat mereka memiliki tagihan sampai US$ 24 juta (Rp 341,7 miliar) untuk menutupi asuransi Olimpiade Tokyo.

Para analis pada perusahaan jasa keuangan Jefferies memperkirakan perusahaan asuransi harus menanggung US$ 2 miliar (Rp 28,47 triliun) asuransi Olimpiade 2020, termasuk hak siar televisi dan sponsor, ditambah US$  600 juta (Rp 8,5 triliun) untuk akomodasi.

Media Pemegang Hak Siar

NBC Universal pada Desember mengumumkan sudah menjual lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14,23 triliun) dalam bentuk komitmen iklan yang direncanakannya disiarkan di AS dan sudah di ambang melewati angka US$  1,2 miliar (Rp 17 triliun). Induk perusahaan ini, Comcast, setuju membayar US$  4,38 miliar (Rp 62,36 triliun) untuk hak media AS bagi empat Olimpiade dari 2014 sampai 2020, lapor Variety.

Discovery Communications, induk saluran televisi Eurosport, sudah sepakat mengeluarkan 1,3 miliar euro (Rp 18,5 triliun) untuk layar Olimpiade di seluruh Eropa dari 2018 sampai 2024.

Pada telekonferensi dengan para investor belakangan ini, Gunnar Wiedenfels, chief financial officer Discovery, mengisyaratkan bahwa pembatalan Olimpiade tidak akan berdampak besar kepada keuangan perusahaan ini karena investasi mereka sudah dilindungi asuransi.

Perekonomian Jepang

Sebagian besar belanja domestik untuk Olimpiade sudah selesai, sehingga skenario pembatalan berdampak kecil pada belanja itu, kata para ekonom.

Sebuah penelitian Bank of Japan pada 2016 memperkirakan anggaran belanja berkaitan Olimpiade akan mencapai puncak 0,6% dari produk domestik bruto (GDP) pada 2018 dan kurang dari 0,2% GDP pada 2020, kata konsultansi riset Capital Economics.

Pariwisata, pernyumbang besar pertumbuhan Jepang belakangan ini, akan terpukul, sekalipun para ekonom menyatakan ancaman terbesar berasal dari penyebaran virus corona itu sendiri.

Tahun lalu, Jepang didatangi 31,9 juta wisatawan asing yang berbelanja hampir 4,81 triliun yen (Rp 634 triliun).

Nomura Securities memperkirakan konsumsi 240 miliar yen dari pariwisata terkait Olimpiade 2020, yang disebutnya akan menguap seandainya Olimpiade dibatalkan.

Ekonom Citigroup Global Markets Japan Kiichi Murashima menyatakan kerugian dari pariwisata terkait Olimpiade akan mencapai 0,2 persen dari pertumbuhan GDP pada triwulan Juli sampai September terhadap triwulan sebelumnya.

Tetapi dia menyatakan dampak mengerikan dari virus itu sudah menimpa pada ekonomi Jepang yang tengah kesulitan dan pada pertumbuhan global jika penyebaran virus itu belum mencapai puncaknya, yang artinya GDP Jepang bisa nol atau negatif pada triwulan Juli sampai September.

Gagal membendung penyebaran global virus corona bakal membunuh skenario mengenai bangkitnya ekonomi Jepang yang sudah menunjukkan pemulihan berbentuk-V setelah selama dua triwulan mengalami pertumbuhan negatif sampai Maret, kata Jesper Koll, penasihat senior perusahaan pengelola aset asal AS, WisdomTree.
 

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

16 jam lalu

Karubi Maru menghadirkan konsep open kitchen. (dok. Istimewa)
Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

21 jam lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

22 jam lalu

Pasien penyakit Minamata kongenital Shinobu Sakamoto, bersama  ibunya Fujie duduk di sebuah mobil saat mereka menuju sebuah rumah sakit di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 14 September 2017.Sakamoto adalah salah satu korban dari bencana industri tahun 1950 dimana puluhan ribu orang terkena racun air limbah dari pabrik kimia di teluk Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?


Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Pokmon Scarlet dan Violet, entri terbaru dalam franchise Nintendo yang sudah berjalan lama. (Nintendo)
Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.


Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.


2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia


Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Wisatawan mengambil gambar Istana Kekaisaran saat mengunjunginya di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Prosesi turun takhta Akihito akan dimulai di Aula Pinus, ruangan paling mewah di Istana Kekaisaran Jepang. REUTERS/Kim Kyung-hoon
Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

1 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Duel Jepang vs Irak di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.


Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.