TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap sepeda asal Inggris, Geraint Thomas, menjuarai Tour de France, Ahad, 29 Juli 2018. Ia sekaligus mengantar Team Sky meraih gelar keenamnya dalam tujuh tahun terakhir.
Thomas menciptakan penampilan yang nyaris sempurna untuk menjadi pembalap sepeda Britania dan Team Sky ketiga yang menjadi juara setelah Bradley Wiggins (2012) serta Chris Froome (2013, 2015, 2016, dan 2017).
Pembalap sepeda Belanda, Tom Dumoulin, finis di posisi kedua bagi Team Sunweb setelah menempati posisi kedua di Giro d'Italia. Froome, yang juara di Italia, hanya menempati peringkat ketiga dalam klasemen akhir.
Pembalap sepeda Norwegia, Alexander Kristoff, memenangi etape terakhir sejauh 116 kilometer dari Houilles sampai Champs-Elysees. Etape ini sekaligus jadi prosesi dan selebrasi panjang bagi Thomas, yang menikmati beberapa sampanye menjelang garis finis dalam kelompok besar yang melakukan sprint.
Kegagalan Froome mengalahkan Thomas juga memperlihatkan bagaimana sulitnya meraih gelar ganda Giro dan Tour. Marco Pantani menjadi orang terakhir yang mencapai gelar tersebut pada 1998, saat era yang tercemar doping.
Thomas, yang memenangi dua etape pegunungan—salah satunya di puncak Alpe d'Huez—muncul sebagai yang tercepat dalam balapan tersebut. Dia mulai merebut kaus kuning pada akhir etape ke-11. Hanya pada time trial terakhir dia kehilangan waktu. Namun ia sebenarnya sudah mengamankan gelar dalam etape-etape pegunungan.
"Thomas mutlak yang terkuat selama tiga pekan terakhir," kata Dumoulin. "Dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia tidak pernah mendapat masalah dari siapa pun, termasuk saya, di pegunungan atau etape lain."
Froome juga mengakui keunggulan Thomas. "Pembalap terkuat menjuarai Tour de France," ujarnya. "Itu sudah jelas saat kami memasuki Alps, Geraint berada dalam kondisi yang lebih baik ketimbang saya saat itu."
Kemenangan Thomas itu akan merupakan sebuah kelegaan bagi Sky, khususnya di tengah popularitas Froome yang menukik akibat kasus doping. Ia dinyatakan bersih dari pelanggaran doping setelah berbulan-bulan melakukan tes akibat memiliki level berlebih dari obat asma.
Froome dan pembalap Team Sky lain, termasuk Thomas, dicemooh penonton di sisi jalanan. Juara empat kali itu menjadi sasaran utama ejekan. Bahkan salah satu penonton memukul bahunya di tanjakan menuju Alpe d'Huez.
Adapun ketua tim, Dave Brailsford, mengecam para penonton. Ia mengatakan bahwa mengejek dan memukul para pembalap sepeda bukan kebiasaan orang Prancis.