TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Joshua menegaskan dia tidak memiliki rencana atau strategi khusus untuk pertarungan tinju dunia melawan Oleksandr Usyk, selain untuk menang. Kedua petinju akan berduel di Stadion Tottenham Hotspur pada Sabtu, 25 September 2021.
Anthony Joshua adalah juara kelas berat IBF, WBA, dan WBO. Iya sempat sekali mengalami kekalahan dalam 25 pertarungan dalam kariernya. Sedangkan Usyk, yang memiliki rekor 18 kemenangan tanpa kalah dengan 13 KO, sebelumnya dikenal sebagai raja di kelas jelajah. Petinju Ukraina itu baru bertarung dua kali di kelas berat.
“Saya di sana dengan tujuan akhir untuk menang. Tujuan saya adalah menyakiti dia sampai saya mendapatkan kemenangan,” kata Joshua kepada Sky Sports.
"Apakah itu tangan kanan, pukulan atas atau jab... selama itu mengarah pada kemenangan. Saya bisa bertinju dengan kaki depan atau kaki belakang. Tidak ada strategi nyata kecuali untuk menang."
Usyk mengalahkan Derek Chisora lewat kemenangan angka dalam pertarungan di London tahun lalu. Sedangkan Joshua, 34 tahun, sebelumnya juga mengalahkan Tony Bellew di Inggris.
Joshua menyatakan ia berada dalam kondisi prima. "Saya sudah mengkondisikan fisik dan mental. Saya seharusnya baik-baik saja. Ini adalah kesempatan besar, tekanan besar," kata Joshua.
“Saya merasa tidak punya apa-apa lagi jika tidak mendapatkan kemenangan ini,” kata dia lagi. "Ini bukan akhir dari perjalanan tapi ini adalah awal dari babak baru."
Sementara itu, Usyk bersikeras tak merasakan kecemasan pada hari-hari terakhir menjelang pertarungan.
“Kurangnya rasa gugup akan membantu saya,” katanya kepada Guardian. "Saya tidak akan gugup. Mengapa saya harus gugup? Itu tidak akan mengubah apa pun. Saya tidak akan menjadi lebih kuat, hanya lebih lemah."
"Saya akan tenang dan percaya diri dan mungkin membaca buku sebelumnya atau menonton film dan berbicara dengan orang yang saya cintai atau putra saya. Saya tidak akan gugup sama sekali."
Sebelum jadwal pertarungan melawan Usyk ditetapkan, Anthony Joshua sempat akan melawan Tyson Fury dalam duel unifikasi gelar kelas berat. Namun pertarungan itu batal karena Fury diwajibkan melawan Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi. Fury dan Wilder akan bertarung Oktober mendatang.
Kini publik menanti apakah Joshua dan Fury sama-sama akan menang dan mewujudkan rencana unifikasi gelar kelas berat tinju dunia pada tahun depan, atau peta persaingan kelas tersebut akan kembali berubah karena salah satu dari mereka kalah.
REUTERS, OMNISPORTS